Konsep Keseimbangan Hidup dalam Surah Al-Insyirah ayat 5 dan 6: Analisis Ath-Thibaq dalam Kajian Ilmu Balaghah

Abstract

The purpose of this study is to analyze the language style of ath-Thibaq in Surah Al-Insyirah verses 5 and 6 and its relevance to the concept of life balance (tawazun). The approach used is a qualitative method, namely library research with descriptive analysis, namely reviewing and analyzing data from literature, books, journals, interpretations, and other scientific writings that are relevant to the research topic. The results of this study indicate that the words al-'usr (difficulty) and yusran (ease) are ath-thibaq ijabi (two opposing words without any negation sentence), which emphasizes the divine message about balance that every difficulty is accompanied by ease. The beauty of this rhetoric not only enriches the treasury of balaghah, but is also relevant in the context of modern life. This verse offers theological and psychological solutions such as optimism, patience, and emotional stability in dealing with the pressures of life, while also showing that ease can come in various forms, both material and non-material, as a form of help from Allah SWT.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis gaya bahasa ath-Thibaq dalam surah Al-Insyirah ayat 5 dan 6 serta relevansinya konsep keseimbangan hidup (tawazun). Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif yakni library research (penelitian kepustakaan) dengan analisis deskriptif, yaitu mengkaji dan menganalisis data-data dari literatur, buku, jurnal, tafsir, dan tulisan ilmiah lainnya yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata al-‘usr (kesulitan) dan yusran (kemudahan) merupakan ath-thibaq ijabi (dua kata yang berlawanan tanpa adanya kalimat peniadaan), yang mempertegas pesan ilahi tentang keseimbangan bahwa setiap kesulitan pasti disertai kemudahan. Keindahan retorika ini tidak hanya memperkaya khazanah balaghah, tetapi juga relevan dalam konteks kehidupan modern. Ayat ini menawarkan solusi teologis dan psikologis seperti optimisme, kesabaran, dan kestabilan emosional dalam menghadapi tekanan hidup, sekaligus menunjukkan bahwa kemudahan dapat hadir dalam berbagai bentuk, baik materi maupun non-materi, sebagai bentuk pertolongan Allah SWT.