Pandangan Masyarakat Heterogen Di Singkawang Terhadap Nilai-Nilai Perdamaian
Keywords:
Tolerance, Peace, HeterogeneousAbstract
This study examines the perspectives of a heterogeneous community in Singkawang on the values of peace. Singkawang, recognized for its ethnic and religious diversity, offers a unique context to understand how various community groups perceive and practice peace in their daily lives. Employing a qualitative approach, this study involved in-depth interviews and participant observation with representatives from diverse ethnic and religious backgrounds. The findings indicate that despite cultural and belief differences, the people of Singkawang generally demonstrate a high understanding and appreciation for core peace values such as tolerance, mutual respect, cooperation, and dialogue. Existing challenges, like stereotypes or misunderstandings, are addressed through local community initiatives and cultural wisdom that foster harmonious coexistence. This research concludes that Singkawang's heterogeneity is not an obstacle but rather a strong foundation for maintaining peace, supported by a collective awareness to uphold harmony.
Abstrak
Penelitian ini mengkaji pandangan masyarakat heterogen di Singkawang terhadap nilai-nilai perdamaian. Singkawang, sebagai kota yang dikenal dengan keberagaman etnis dan agama, menyajikan konteks unik untuk memahami bagaimana kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda memandang dan mempraktikkan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, studi ini melibatkan wawancara mendalam dan observasi partisipatif terhadap perwakilan dari berbagai latar belakang etnis dan agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan kultural dan kepercayaan, masyarakat Singkawang secara umum menunjukkan pemahaman dan penghargaan yang tinggi terhadap nilai-nilai inti perdamaian seperti toleransi, saling menghormati, kerja sama, dan dialog. Tantangan yang ada, seperti stereotip atau kesalahpahaman, diatasi melalui inisiatif komunitas lokal dan kearifan budaya yang mendorong koeksistensi harmonis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa heterogenitas di Singkawang bukan menjadi penghalang, melainkan fondasi kuat bagi terpeliharanya perdamaian, didukung oleh kesadaran kolektif untuk menjaga kerukunan.
References
Abu Bakar. (2015). Konsep Toleransi dan Kebebasan Beragama. Jurnal TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Beragama, 7(2), 123-131.
Amalia Irfani. (2018). Pola Kerukunan Melayu dan Tionghoa di Kota Singkawang. AL- HIKMAH: Jurnal Dakwah, 12(1), 1-16.
Amrazi Zakso. (2012). Pelestarian & Akulturasi Budaya Daerah di Singkawang. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak, 3(2), 92-93.
Anisa, dkk. (2025). Peran Kearifan Lokal Sebagai Mediator Dalam Hubungan Moderasi Beragama Terhadap Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia. Jurnal AT-THULLAB, 7(2), 232-254.
Feriyanto. (2018). NILAI-NILAI PERDAMAIAN PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL. Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(1), 20-28.
Fitri Handayani, dkk. (2022). Perdamaian dalam Masyarakat Global. JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN, 2(2), 62-71.
Joko Tri Haryanto. (2012). Interaksi dan Harmoni Umat Agama. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 20(1), 214.
Junita Br. Surbajti, & Asim. (2020). Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia Menurut Tarmizi Taher. Jurnal Nazharat, 26(1), 207-231.
Mawardi, Muhamad Fahri, Mulyana, Aji, dkk. (2024). Gotong Royong Sebagai Fondasi Moral Budaya: Perspektif Hukum Dan Keharmonisan Sosial. Jurnal PROSIDING MIMBAR JUSTITIA, 1(1), 207-232.
Munawar. (2020). MENGELOLA KERUKUNAN ETNIS BERBASIS KEARIFAN LOKAL: BELAJAR DARI MASYARAKAT KOTA SINGKAWANG. Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, 14(1), 141-160.
Priyono, B. Herry. (2012). Kearifan Lokal dalam Resolusi Konflik Komunal. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 16(3), 354. Jakarta: Universitas Indonesia.
Putnam, Robert D. (2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. New York: Simon & Schuster.
Rini Setyowati, & Dodik Kariadi. (2018). ISTORIA: Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari, 2(2), 43-48.
Satya Putri Insani. (2023). Gerakan Kultural Organisasi Etnis di Kota Singkawang dalam Membangun Harmoni Bersama. Studia Sosia Religia, 6(1), 21.
Semadi Astra. (2014). Pluralitas dan Heterogenitas dalam Konteks Pembinaan Kesatuan Bangsa. Jurnal Kajian Budaya, 10(20), 11.
Setiawan, M. Nur Kholis. (2018). Islam, Pluralisme dan Kearifan Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sri Sudono Saliro. (2019). PERSPEKTIF SOSIOLOGIS TERHADAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA SINGKAWANG. Khazanah: Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas. Jurnal Studi Islam dan Humaniora, 17(2), 285.
Wasis Suprapto. (2019). Cap Go Meh Sebagai Media Pendidikan Resolusi Konflik Di Tengah Keragaman Etnis Kota Singkawang. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia, 4(1), 1-7.
Yulita Dewi Purmintasari & Hera Yulita. (2017). Tatung: Perekat Budaya di Singkawang. Socia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 14(1), 4.
Zainuddin S. (2016). Social Responsibility Perguruan Tinggi Islam dalam Masyarakat Heterogen di Kota Palopo. Journal of Soci
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Trio Saputra, Muhammad Kodri, Ahmad Jais

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





