Analisis Isti'arah Dalam Qs Az-Zumar Ayat 29: Peminjaman Kata Tuan Untuk Tuhan Dalam Perspektif Balaghahtul Quran

Abstract

This research aims to analyze the use of isti'arah (metaphor) in Surah Az-Zumar verse 29, focusing on the borrowing of the word "master" to represent "God" from the perspective of Balaghatul Quran (the eloquence and beauty of the Quranic language). The background of this study is the richness of the Quranic language and the importance of understanding uslub balaghi, especially isti'arah, in revealing the deep meanings of the verses. The object of study is Surah Az-Zumar verse 29. The research method used is qualitative with a literature review approach through thematic exegesis and Balaghatul Quran analysis. The results of the analysis conclude that this verse employs Istiarah Tashrihiyyah which effectively illustrates the concept of tawhid (monotheism) through a comparison with the master-slave relationship. The borrowing of the word "master" highlights aspects of absolute ownership, total dependence, the obligation of obedience, and the role as a source of protection and maintenance. The Balaghatul Quran perspective shows the effectiveness of this isti'arah in conveying meaning clearly, rhetorically, beautifully, contextually, and having strong theological implications. The novelty of this research lies in the specific analysis of the isti'arah of "master" for "God" in Surah Az-Zumar verse 29 through the lens of Balaghatul Quran, which has not been the primary focus of previous studies.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menganalisis penggunaan isti'arah (metafora) dalam QS Az-Zumar ayat 29, dengan fokus pada peminjaman kata "tuan" untuk merepresentasikan "Tuhan" dalam perspektif Balaghatul Quran. Latar belakang penelitian ini adalah kekayaan bahasa Alquran dan pentingnya pemahaman uslub balaghi, khususnya isti'arah, dalam menyingkap makna mendalam ayat. Objek kajian adalah QS Az-Zumar ayat 29. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kajian pustaka (literature review) melalui analisis tafsir tematik dan Balaghatul Quran. Hasil analisis menyimpulkan bahwa ayat ini menggunakan Istiarah Tashrihiyyah yang secara efektif mengilustrasikan konsep tauhid melalui perbandingan dengan hubungan tuan dan budak. Peminjaman kata "tuan" menyoroti aspek kepemilikan mutlak, ketergantungan total, kewajiban ketaatan, serta peran sebagai sumber perlindungan dan pemeliharaan. Perspektif Balaghatul Quran menunjukkan efektivitas isti'arah ini dalam menyampaikan makna secara jelas, retoris, indah, kontekstual, dan memiliki implikasi teologis yang kuat. Novelty penelitian ini terletak pada analisis spesifik isti'arah "tuan" untuk "Tuhan" dalam QS Az-Zumar ayat 29 melalui lensa Balaghatul Quran, yang belum menjadi fokus utama penelitian sebelumnya.