Analisis Makna Thibaq Al Ijab Dalam Surah Al Baqarah Ayat 16

Abstract

This study aims to analyze the meaning of thibaq al-ijab in Surah al-Baqarah verse 16, as part of a thematic interpretation of the existential exchange concept presented in the Qur'an. The phenomenon investigated stems from the phrase “they are those who purchase error in exchange for guidance,” which raises questions regarding the logic and semantics of such a trade. Employing a qualitative approach, the study utilizes content analysis within a thematic exegesis (tafsir maudhu’i) framework, supported by contextual semantic analysis of the verse’s key diction. The main findings reveal that thibaq al-ijab in this context goes beyond literal transactions, reflecting a conscious rejection of divine guidance through the active affirmation of deviant values. Three core themes emerge: (1) the Qur’anic notion of spiritual contractualism, (2) the rhetorical logic of value inversion in existential exchange, and (3) Qur’anic critique of the illusion of worldly gain. This research contributes to a deeper understanding of the Qur’an’s rhetorical logic in shaping ethical consciousness. The findings have implications for enriching thematic Qur’anic interpretation using semantic methods and offer a theoretical foundation for interpreting rhetorically nuanced verses. Further studies are recommended to examine the concept of ijab in other Qur’anic verses involving existential transactions through a comparative lens.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna thibaq al-ijab dalam Surah al-Baqarah ayat 16, sebagai bagian dari pemaknaan tafsir tematik terhadap konsep pertukaran eksistensial yang dinarasikan dalam Al-Qur’an. Fenomena yang dikaji berangkat dari penggunaan redaksi “mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk” yang memunculkan problem makna dan logika pertukaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi (content analysis) berbasis tafsir tematik (maudhu’i), serta didukung oleh pendekatan semantik kontekstual terhadap diksi kunci dalam ayat. Temuan utama penelitian menunjukkan bahwa thibaq al-ijab dalam konteks ini tidak sekadar bermakna transaksi lahiriah, tetapi mencerminkan penolakan sadar terhadap petunjuk melalui proses afirmasi nilai-nilai kesesatan yang dipilih secara aktif. Tiga tema besar yang muncul mencakup: (1) makna kontraktual spiritual dalam Al-Qur’an, (2) struktur logika pembalikan nilai dalam pertukaran eksistensial, dan (3) kritik Al-Qur’an terhadap ilusi keuntungan duniawi. Penelitian ini berkontribusi dalam memperdalam pemahaman terhadap logika retoris Al-Qur’an dalam membentuk kesadaran etis. Implikasi dari temuan ini dapat memperkaya kajian tafsir tematik berbasis semantik dan memberikan pijakan teoritis baru untuk menafsirkan ayat-ayat bernuansa retoris. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengkaji fenomena ijab dalam ayat-ayat pertukaran lainnya dalam Al-Qur’an secara komparatif.