Keistimewaan Tasybih Baligh Dalam Q.S Al-Hujurat Ayat 10 dan Implementasinya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Keywords:
Tasybih Baligh, Q.S. Al-Hujurat:10, Balaghah, Brotherhood, Social ImplementationAbstract
Tasybih baligh is a form of figure of speech in the science of balaghah which has high rhetorical power because it eliminates the tool of equating and facial likeness explicitly, so that the meaning becomes deeper and full of emphasis. This research aims to examine the features of the tasybih baligh contained in Q.S. Al-Hujurat verse 10 and explores its implementation in everyday life. This verse emphasizes that believers are brothers, which is expressed in puberty without means of comparison (ka, mislu, etc.), thus strengthening the meaning of brotherhood as an ontological reality, not just a figure of speech. This research uses a qualitative-descriptive approach with an analysis method of balaghah interpretation, revealing aspects of the beauty of the language and the moral message in the verse. The results of the study show that the use of the prayer beads in this verse not only strengthens the message of brotherhood among Muslims, but also forms the basis of social ethics in life. The implementation of these values can be seen in adopting an attitude of mutual help, forgiving each other, avoiding hostility, and building a harmonious Islamic brotherhood in society. Thus, the tasybih of puberty in Q.S. Al-Hujurat verse 10 is not only the beauty of Al-Qur'an literature, but also contains applicable messages that are relevant for building a peaceful and civilized social life.
Abstrak
Tasybih baligh merupakan salah satu bentuk majas dalam ilmu balaghah yang memiliki kekuatan retoris tinggi karena menghilangkan alat penyamaan dan wajah keserupaan secara eksplisit, sehingga maknanya menjadi lebih mendalam dan penuh penekanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keistimewaan tasybih baligh yang terdapat dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 10 dan menggali implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ayat tersebut menegaskan bahwa orang-orang beriman adalah bersaudara, yang secara baligh diungkapkan tanpa alat perbandingan (ka, mislu, dll.), sehingga memperkuat makna persaudaraan sebagai kenyataan ontologis, bukan sekadar kiasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode analisis tafsir balaghah, mengungkap aspek keindahan bahasa dan pesan moral dalam ayat tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan tasybih baligh dalam ayat ini bukan hanya memperkuat pesan persaudaraan sesama Muslim, tetapi juga membentuk landasan etika sosial dalam kehidupan. Implementasi nilai-nilai tersebut terlihat dalam penerapan sikap tolong-menolong, saling memaafkan, menghindari permusuhan, serta membangun ukhuwah Islamiyah yang harmonis di tengah masyarakat. Dengan demikian, tasybih baligh dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 10 tidak hanya menjadi keindahan sastra Al-Qur’an, tetapi juga mengandung pesan aplikatif yang relevan untuk membangun kehidupan sosial yang damai dan beradab.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Aulia Permata Sari, Putri Sagita Anugrah Aini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
