Fasāhah Mufrad sebagai Bukti Keindahan Bahasa Arab dalam Surat Al-Baqarah Ayat 19
Keywords:
Al-Qur'an, Fasāhah Mufrad, Balaghah, Surah Al-Baqarah, Linguistic Analysis.Abstract
The Qur'an as the holy book of Muslims is not only a guide to life, but also a miracle in terms of its language. One form of the miracle of the language of the Qur'an lies in the beauty of its choice of words which are very precise and strong. In the science of balaghah, this is known as fasāhah, which is the clarity and straightforwardness of language that allows the message to be conveyed clearly and beautifully. One type is fasāhah mufrad, which is fluency in a single word. A word is said to have fasāhah mufrad if it is familiar in its use, not difficult to pronounce, and has a good meaning and is in accordance with the context. This study aims to reveal and analyze the words in Surah Al-Baqarah verse 19 that reflect the aspect of fasāhah mufrad. This verse describes the state of the hypocrites through the analogy of heavy rain accompanied by darkness, thunder, and lightning. The study was conducted using a descriptive qualitative method through a linguistic analysis approach and literature study, focusing on words such as ṣayyib, ẓulumāt, raʿd, and barq. The results of the analysis show that each word in this verse is chosen very carefully and contains deep meaning and a linguistically fluent structure. In conclusion, Surah Al-Baqarah verse 19 is a real example of the beauty of the language of the Qur'an which is reflected in the fasāhah mufrad. The choice of words in this verse not only conveys the right meaning, but also builds a strong atmosphere and describes the human inner condition in depth. This study shows that the beauty of the Qur'an can not only be felt spiritually, but can also be proven scientifically through linguistic studies.
Abstrack
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam tidak hanya menjadi pedoman hidup, tetapi juga merupakan mukjizat dari sisi bahasanya. Salah satu bentuk keajaiban bahasa Al-Qur’an terletak pada keindahan pilihan katanya yang sangat tepat dan kuat. Dalam ilmu balaghah, hal ini dikenal dengan istilah fasāhah, yaitu kejernihan dan kelugasan bahasa yang memungkinkan pesan disampaikan dengan jelas dan indah. Salah satu jenisnya adalah fasāhah mufrad, yaitu kefasihan pada satu kata tunggal. Suatu kata disebut memiliki fasāhah mufrad apabila tidak asing dalam penggunaannya, tidak sulit diucapkan, dan memiliki makna yang baik dan sesuai dengan konteks.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis kata-kata dalam Surat Al-Baqarah ayat 19 yang mencerminkan aspek fasāhah mufrad. Ayat ini menggambarkan keadaan orang-orang munafik melalui perumpamaan hujan lebat yang disertai kegelapan, petir, dan kilat. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan analisis kebahasaan dan studi pustaka, dengan fokus pada kata-kata seperti ṣayyib, ẓulumāt, raʿd, dan barq. Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap kata dalam ayat ini dipilih secara sangat cermat dan mengandung makna yang mendalam serta struktur yang fasih secara linguistik. Kesimpulannya, Surat Al-Baqarah ayat 19 merupakan salah satu contoh nyata dari keindahan bahasa Al-Qur’an yang tercermin dalam fasāhah mufrad. Pemilihan kata dalam ayat ini bukan hanya menyampaikan makna yang tepat, tetapi juga membangun suasana yang kuat dan menggambarkan kondisi batin manusia secara mendalam. Penelitian ini menunjukkan bahwa keindahan Al-Qur’an tidak hanya bisa dirasakan secara spiritual, tetapi juga bisa dibuktikan secara ilmiah melalui kajian linguistik.
References
Arraid, M. Salwa. “Gaya Bahasa Jinas Dan Saja’ Dalam Surah Al-Qiyamah.” Jilsa: Jurnal Ilmu Linguistik & Sastra Arab 5, no. 1 (2021): 100–115. https://jurnalfahum.uinsby.ac.id/index.php/jilsa/article/view/724.
Aspek, Dari, and Matan Majazi. “PENDEKATAN LINGUISTIK DAN KONTEKSTUAL DALAM MEMAHAMI HADIS ‘ PANJANG TANGAN .’” ALMUSTOFA: Journal of Islamic Studies and Research 2, no. 1 (2025): 107–20. https://ejournal.bamala.org/index.php/almustofa/article/view/366/122.
Halim, Muh Suwandi, Achmad Abubakar, and Muhammad Irham. “Penerapan Kaidah Al-Thibaq Dalam Al-Qur’an (Kajian Balagah Mengetahui Struktur Dan Fungsinya Dalam Penafsiran Al-Qur’an).” Hamalatul Qur’an: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Qur’an 5, no. 2 (2024): 1–8. https://jogoroto.org/index.php/hq/article/view/145.
Harahap, Sumper Mulia. “Mukjizat Al-Qur’an.” Al-Maqasid 4, no. 2 (2018): 15–29.
Hilmi, Ismi Lathifatul. “MU’ASYARAH BIL MA’RUF SEBAGAI ASAS PERKAWINAN (Kajian Qs. Al-Nisa: 19 Dan Qs. Al-Baqarah : 228).” Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat 6, no. 2 (2023): 155. https://doi.org/10.24853/ma.6.2.155-174.
Marliana, Imas, Farhatul Fadhilah, Harun Al-rasyid, Institusi Universitas, Islam Negeri, and Sumatera Utara. “Mengenal Keindahan Susunan Bahasa Al- Qur ’ an Melalui Al -Istikhdam,” no. 2 (2025).
Marlion, Ferki Ahmad, Kamaluddin Kamaluddin, and Putri Rezeki. “Tasybih At-Tamtsil Dalam Al-Qur΄an: Analisis Balaghah Pada Surah Al-Kahfi.” Lughawiyah: Journal of Arabic Education and Linguistics 3, no. 1 (2021): 33. https://doi.org/10.31958/lughawiyah.v3i1.3210.
Muqaddam, Machin. “Dimensi Balagah Sebagai Mukjizat Al-Qur’an Dalam Kitab I’rabu Al-Qur’an Al-Karim Wa Bayanuhu.” Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits 11, no. 2 (2019): 125–54. https://doi.org/10.24042/al-dzikra.v11i2.4393.
Mursyid, Ali. “Sisi-Sisi Keindahan Bahasa Al-Qur’an.” MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah Dan Tarbiyah 4, no. 2 (2019): 23. https://doi.org/10.33511/misykat.v4n2.23-60.
Raudatul Jannah Andar, Achmad Abubakar, Muhammad Irham, Anggun Puspita Ningrum, and Sri Virnawati. “Penerapan Kaidah Majaz Mursal Dalam Al-Qur’an (Kajian Balagah Mengetahui Struktur Dan Fungsinya Dalam Penafsiran Al-Qur’an).” Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Tafsir 4 (2025): 74–88. https://yptb.org/index.php/sultanadam/article/view/1102/969.
Saja, Keindahan, Dalam Matan, and Sulaimān Al. “Keindahan Saja’ Dalam Matan Tuḥfah Al-Aṭfāl Karya Sulaimān Al-Atfāl Karya Sulaimān Al-Jamzūrī.” Mantiqu Tayr: Journal of Arabic Language 4, no. 1 (2024). https://journal.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php/mantiqutayr/article/view/3950/1530.
Suprihat, Ade, and Nurhasan. “Tafsir Ayat Tentang Siyasah ( Qs . Ali-Imran : 159 ).” At-Tarbiyah 1, no. 2 (2019): 24–31. http://jurnal.staisabili.net/index.php/At-Tarbiyah/article/view/32.
Al-Zamakhsharī, Abū al-Qāsim Maḥmūd ibn ʿUmar. Al-Kashshāf ʿan Ḥaqāʾiq Ghawāmiḍ al- Tanzīl. Beirut: Dār al-Kutub al-ʿIlmiyyah, 2009. hlm. 156-158
Ibn ʿĀshūr, Muḥammad al-Ṭāhir. Al-Taḥrīr wa al-Tanwīr. Tunis: Dār al-Tūnisiyyah li al- Nashr, 1984. hlm. 74-76
Al-Rāghib al-Iṣfahānī. Al-Mufradāt fī Gharīb al-Qur’ān. Beirut: Dār al-Maʿrifah, 2006. hlm.
Al-Suyūṭī, Jalāl al-Dīn. Al-Itqān fī ʿUlūm al-Qur’ān. Beirut: Dār al-Fikr, 2003. hlm. 88-90
Ibn Manẓūr. Lisān al-ʿArab. Beirut: Dār Ṣādir, 1990. hlm. 345-346
Abdul-Raof, Hussein. Exploring the Qur'an: Context and Impact. London: Routledge, 2013. hlm. 212-214
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Arya Handika, , Ulya Uzmanarati, Muhammad Irhamsyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
