Analisis Majaz Pada Q.S Al Baqarah:22 Dan Kaitannya Dengan Sikap Seorang Muslim Terhadap Alam

Abstract

This study aims to analyze the use of majaz (metaphor) in Surah Al-Baqarah verse 22 and relate it to the formation of a Muslim's attitude towards the universe. The verse contains majazi expressions such as the mention of the earth as an "expanse" and the sky as a "building", which describe the greatness of Allah's creation and the harmonious relationship between humans and the environment. By using a qualitative approach and thematic interpretation analysis methods and balaghah, this study found that the use of majaz in this verse not only functions as a style of language that beautifies the wording, but also as an educational tool to make humans aware of their ecological responsibilities. The results of the analysis show that understanding the meaning of majazi in the verse can strengthen spiritual awareness and environmental ethics for a Muslim. Thus, the teachings of the Qur'an implicitly contain an ecotheological message that encourages Muslims to be wise, grateful, and responsible in preserving nature as part of worship and a mandate from Allah SWT.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan majaz (metafora) dalam Surah Al-Baqarah ayat 22 dan mengaitkannya dengan pembentukan sikap seorang Muslim terhadap alam semesta. Ayat tersebut mengandung ungkapan majazi seperti penyebutan bumi sebagai "hamparan" dan langit sebagai "bangunan", yang menggambarkan keagungan ciptaan Allah serta hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis tafsir tematik serta balaghah, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan majaz dalam ayat ini bukan hanya berfungsi sebagai gaya bahasa yang memperindah lafaz, tetapi juga sebagai sarana edukatif untuk menyadarkan manusia akan tanggung jawab ekologisnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemahaman terhadap makna majazi dalam ayat tersebut dapat memperkuat kesadaran spiritual dan etika lingkungan bagi seorang Muslim. Dengan demikian, ajaran Al-Qur'an secara implisit mengandung pesan ekoteologi yang mendorong umat Islam untuk bersikap arif, bersyukur, dan bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam sebagai bagian dari ibadah dan amanah dari Allah SWT