Analisis Majaz Mursal Dalam Al-Qur'an Surah Al-Mujadilah Ayat 3: Menyebut Raqabah Sebagai Makna Budak

Authors

  • Anisah Ramadhani Saragih UIN Sumatera Utara
  • Indri Anjani UIN Sumatra Utara

Abstract

This study aims to analyze the use of the language style of mursal majaz in the Qur'an Surah Al-Mujādilah verse 3, especially in the phrase tahrīru raqabah (freeing the neck) which is used to refer to the meaning of slaves. In the Arabic balaghah tradition, mursal majaz is a form of majaz based on non-similar meaning relationships, such as the relationship between part and whole, cause and effect, or place and its occupants. In the context of this verse, the word raqabah which literally means "neck" is used as a representation of the whole of a human being or slave. This study uses a qualitative approach with a content analysis method based on classical balaghah theory, and is supported by thematic interpretation and semantic linguistic studies. The results of the study indicate that the use of the word raqabah in the verse is a form of mursal juziyah majaz, namely the mention of a part (neck) to refer to the whole (slave), which has become an idiom in classical Arabic. This language strategy not only reflects the beauty and uniqueness of the rhetoric of the Qur'an, but also enriches the understanding of the wording of the verses in the context of Islamic law, especially in terms of expiation for violating the ẓihār oath. This study confirms that understanding stylistic aspects such as majaz mursal is very important in revealing the messages of the Qur'an more deeply and accurately.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan gaya bahasa majaz mursal dalam Al-Qur'an Surah Al-Mujādilah ayat 3, khususnya pada frasa tahrīru raqabah (memerdekakan leher) yang digunakan untuk merujuk kepada makna budak. Dalam tradisi balaghah Arab, majaz mursal merupakan bentuk majaz yang didasarkan pada hubungan maknawi non-penyerupaan, seperti hubungan bagian dengan keseluruhan, sebab dengan akibat, atau tempat dengan penghuninya. Dalam konteks ayat ini, kata raqabah yang secara harfiah berarti “leher” digunakan sebagai representasi dari keseluruhan diri manusia atau budak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi (content analysis) berbasis teori ilmu balaghah klasik, serta didukung dengan kajian tafsir tematik dan linguistik semantik. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan kata raqabah dalam ayat tersebut merupakan bentuk majaz mursal juziyah, yaitu penyebutan sebagian (leher) untuk mengacu kepada keseluruhan (budak), yang telah menjadi idiom dalam bahasa Arab klasik. Strategi bahasa ini tidak hanya mencerminkan keindahan dan keunikan retorika Al-Qur’an, tetapi juga memperkaya pemahaman terhadap redaksi ayat dalam konteks hukum Islam, khususnya dalam hal kafarat bagi pelanggaran sumpah ẓihār. Kajian ini menegaskan bahwa pemahaman terhadap aspek stilistika seperti majaz mursal sangat penting dalam menyingkap pesan-pesan Al-Qur’an secara lebih mendalam dan akurat.

References

Fauziah, Mira. “Janji Dan Ancaman Sebagai Metode Dakwah Alquran.” Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah 15, no. 1 (2018): 12. https://doi.org/10.22373/jim.v15i1.5454.

Lubis, Isnaini Anggina, Kiki Haura Sandi, Sari Annisa Siregar, Harun Alrasyid, Universitas Islam, and Negeri Sumatera. “Analisis Jinas Tam Dalam Surah Al Furqan.” Perspektif: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Bahasa 3 (2025). https://doi.org/https://doi.org/10.59059/perspektif.v3i1.2042.

MAHDA, KHUSNUL. “KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN DENGAN MENERAPKAN KAIDAH ILMU TAJWID DI KALANGAN REMAJA DESA LAMTEUNGOH KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR.” UIN Ar-Raniry. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY, 2022.

Marlion, Ferki Ahmad, Kamaluddin Kamaluddin, and Putri Rezeki. “Tasybih At-Tamtsil Dalam Al-Qur΄an: Analisis Balaghah Pada Surah Al-Kahfi.” Lughawiyah: Journal of Arabic Education and Linguistics 3, no. 1 (2021): 33. https://doi.org/10.31958/lughawiyah.v3i1.3210.

Mauliddin, Arif Iman. “Telaah Kritis Makna Hujan Dalam Alquran.” AL QUDS : Jurnal Studi Alquran Dan Hadis 2, no. 1 (2018): 89. https://doi.org/10.29240/alquds.v2i1.382.

Said, Hasani Ahmad. “Mengenal Tafsir Nusantara: Melacak Mata Rantai Tafsir Dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura Hingga Brunei Darussalam.” Refleksi 16, no. 2 (2018): 205–31. https://doi.org/10.15408/ref.v16i2.10193.

Tri Djoyo Budiono. “Pola Argumentasi Dalam Metode Dakwah Mujadalah Nabi Ibrahim.” INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah 2, no. 1 (2020): 1–26. https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v2i1.75.

Al-Amini, Abdul Hadi. (2008). Ushul Tafsir: Kajian Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: LKIS.

Al-Zarkasyi, Badruddin. (1957). Al-Burhan fi Ulüm al-Qur’an, Juz 2. Beirut: Där al-Ma’rifah.

Kawiriyan, Ma’ruf Wahyu. (2020). Majaz Mursal Balaghah. Makalah, STIU Darul Hikmah Bekasi.

Mamat, Zaenuddin dan Yayan Nur Bayan. (2007). Pengantar Ilmu Balaghah. Bandung: Refika Aditama.

Murdiono. (2020). Al-Qur’an sebagai media pembelajaran Ilmu Bayan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Nurbayan, Yayan. (2019). Kamus Ilmu Balaghah. Bandung: Royyan Press.

R1, Departemen Agama. (2016). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an.

Sagala, Rumadani. (2016). Balaghah Paling Lengkap. Bandar Lampung: IAIN Raden Intan.

Shihab, M. Quraish. (2002). Tafsir al-Mishbah, Jilid 3. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, Quraish. (2002). Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Jilid 6. Jakarta: Lentera Hati.

Syihab, M. Quraish. (2002). Tafsir Al-Misbah, Jilid 15. Jakarta: Lentera Hati.

Downloads

Published

2025-07-04

How to Cite

Anisah Ramadhani Saragih, & Indri Anjani. (2025). Analisis Majaz Mursal Dalam Al-Qur’an Surah Al-Mujadilah Ayat 3: Menyebut Raqabah Sebagai Makna Budak. Al-Iftah: Jurnal Tafsir Al-Qur’an Dan Hadist , 1(3), 219–228. Retrieved from https://e-jurnal.publikasiakademikgroup.com/index.php/AIJTAH/article/view/22