Sejarah Dan Peran Tokoh Dalam Perkembangan Ilmu Balaghah

Abstract

This study aims to examine the historical development of Balaghah (Arabic rhetoric) and to trace the contributions of key figures who played a role in the formation and systematization of its branches. Balaghah is one of the essential branches of linguistic sciences that is crucial for understanding the beauty and miraculous nature of the Qur’an. This research employs a qualitative approach using the library research method, drawing upon both classical and modern literature. The findings indicate that Balaghah evolved from the linguistic practices of pre-Islamic Arab society into a structured discipline comprising three main branches: Ma‘ani (semantics), Bayan (clarity and figurative language), and Badi‘ (embellishments and rhetorical devices). The key scholars not only formulated theoretical frameworks but also used them as analytical tools to explore the deeper meanings of the Qur’an. The novelty of this study lies in its historical-integrative approach, which not only describes the chronological development of Balaghah but also highlights the interconnections between the scholars and the relevance of their contributions within the context of contemporary Islamic scholarship, particularly in the fields of Qur’anic exegesis and linguistics.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejarah perkembangan ilmu balaghah serta menelusuri kontribusi tokoh-tokoh utama yang berperan dalam pembentukan dan sistematisasi cabang-cabangnya. Ilmu balaghah merupakan salah satu cabang ilmu kebahasaan yang sangat penting dalam memahami keindahan dan kemukjizatan al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka (library research), yang bersumber dari literatur klasik dan modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ilmu balaghah berkembang dari praktik linguistik bangsa Arab pra-Islam menjadi suatu disiplin ilmu yang terstruktur dalam tiga cabang utama: ma‘ani, bayan, dan badi’. Para tokoh kunci tidak hanya menyusun teori, tetapi juga menjadikannya alat analisis untuk menggali kedalaman makna al-Qur’an. Kebaruan (novelty) dari penelitian ini terletak pada pendekatan historis-integratif yang tidak hanya mendeskripsikan kronologi perkembangan balaghah, tetapi juga menyoroti keterkaitan antar tokoh dan relevansi kontribusi mereka dalam konteks keilmuan Islam kontemporer, khususnya dalam studi tafsir dan linguistik Qur’ani