Perkembangan dan Landasan Teori Ilmu Balaghah dalam Keindahan Kebahasaan Al-Qur’an

Abstract

Ilmu balaghah merupakan cabang ilmu bahasa Arab yang mempelajari keindahan, kekuatan, dan ketepatan dalam penyampaian makna melalui struktur dan gaya bahasa. Dalam konteks Al-Qur’an, ilmu balaghah berperan penting sebagai instrumen untuk menyingkap keajaiban linguistik (i‘jaz lughawī) dan kedalaman pesan ilahiah yang disampaikan dalam berbagai bentuk retorika. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan historis dan landasan teori ilmu balaghah serta bagaimana penerapannya dalam memahami keindahan kebahasaan Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi pustaka (library research) dengan menganalisis literatur klasik seperti karya al-Jurjānī, al-Sakkākī, dan al-Qazwīnī, serta referensi tafsir yang mengedepankan analisis kebahasaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa ilmu balaghah terbagi menjadi tiga cabang utama: ma‘ānī, bayān, dan badī‘, yang masing-masing memberikan kontribusi dalam mengungkap struktur makna, simbolisme, dan keindahan retoris ayat-ayat Al-Qur’an. Keindahan bahasa Al-Qur’an tidak hanya terletak pada pilihan kata, tetapi juga pada keterpaduan struktur dan makna dalam konteks yang tepat. Selain itu, balaghah juga menjadi pendekatan metodologis dalam tafsir modern yang berupaya memahami Al-Qur’an secara lebih mendalam dan kontekstual. Dengan demikian, ilmu balaghah tetap relevan sebagai perangkat ilmiah dalam pendidikan, tafsir, dan studi keislaman kontemporer.

Abstract

The science of balaghah is a branch of Arabic language that studies the beauty, strength, and accuracy in conveying meaning through the structure and style of language. In the context of the Qur'an, the science of balaghah plays an important role as an instrument to reveal the linguistic wonders (i'jaz lughawī) and the depth of the divine message conveyed in various forms of rhetoric. This study aims to examine the historical development and theoretical basis of the science of balaghah and how it is applied in understanding the beauty of the language of the Qur'an. This study uses a qualitative method through a library research approach by analyzing classical literature such as the works of al-Jurjānī, al-Sakkākī, and al-Qazwīnī, as well as tafsir references that prioritize linguistic analysis. The results of the study show that the science of balaghah is divided into three main branches: ma‘ānī, bayān, and badī‘, each of which contributes to revealing the structure of meaning, symbolism, and rhetorical beauty of the verses of the Qur'an. The beauty of the language of the Qur'an lies not only in the choice of words, but also in the integration of structure and meaning in the right context. In addition, balaghah is also a methodological approach in modern interpretation that seeks to understand the Qur'an more deeply and contextually. Thus, the science of balaghah remains relevant as a scientific tool in education, interpretation, and contemporary Islamic studies.