Menyimpan Daging Kurban Lebih dari Tiga Hari dalam Perspektif Kontradiksi Antar Hadis Nabi
Keywords:
Hadith, Contradictory, NasakhAbstract
Hadith is the second source of law after the Qur'an which is narrated from friends of everything that is relied on by the Prophet, narrated from generation to generation until the time of bookkeeping. This led to the birth of several hadiths which discussed the same theme, but showed textual contradictions when read by ordinary people, but in essence the Prophet never conveyed contradictory teachings. This article was written to explain contradictory hadiths regarding the hadith of storing sacrificial meat for more than three days. The method used in this research is a library research method with a descriptive analysis model sourced from primary and secondary data. The results of this research show that the hadith about storing sacrificial meat for more than three days is contradictory when analyzed using the nasakh and asbabul wurud methods, the first hadith in the nasakh was because the Prophet saw conditions at that time where sacrificing was still small, one year later a hadith was revealed that allowed it because in At that time, many people had sacrificed.
Abstrak
Hadis menjadi sumber hukum kedua setelah Al Qur’an yang diriwayatkan dari oleh sahabat dari segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi, diriwayatkan secara turun temurun sampai masa pembukuan. Hal ini menyebabkan lahirnya beberapa hadis yang membicarakan tema yang sama, namun menunjukkan kontradiksi secara tekstual ketika dibaca oleh orang awam, tetapi pada hakikatnya Nabi tidak pernah menyampaikan ajaran yang kontradiktif. Artikel ini ditulis untuk menjelaskan hadis-hadis yang kontradiktif mengenai hadis menyimpan daging kurban lebih dari tiga hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka (library research) dengan model deskriptif analisis yang bersumber dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hadis tentang menyimpan daging kurban lebih dari tiga hari yang kontradiksi dianalisis dengan metode nasakh dan asbabul wurud, hadis pertama di nasakh karena Nabi melihat kondisi pada masa itu yang berkurban masih sedkit, satu tahun kemudian turun hadis yang membolehkannya karena pada saat itu sudah banyak yang berkurban.
References
Abdul Mustaqim. Ilmu Ma’anil Hadis. Yogyakarta: Idea Press, 2008.
Ajjaj Al-Khathib. As-Sunnah Qabla At-Tadwin. Beirut: Dar al-Fikr, 2009.
Ali Nayif al-Buqa’i. Al-Ijtihad Fi Ilmi Al-Hadis Wa Atsaruhu Al-Fiqh Al-Islami. Beirut: Dar al-Basyair al-Islamiyah, 2009.
Anas, Mohamad, and Imron Rosyadi. “Metode Memahami Hadis-Hadis Kontradiktif.” Mutawatir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith 3, no. 1 (2013): 123–39.
Bullah, Habieb. “METODE PEMAHAMAN HADIS (Analisis Mukhtalif Al-Hadis).” Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis 13, no. 1 (2022): 18–36.
Daniel Djuned. Ilmu Hadis Paradigma Baru Dan Rekonstruksi Ilmu Hadis. Jakarta: Erlangga, 2010.
Fauzan, Fauzan. “Dualisme Hadis Tentang Bekam.” Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits 11, no. 1 (2017).
Fauziyyah, Nazhirah Zahra. “Penyelesaian Hadis Kontradiksi Tentang Kesaksian Perempuan (Kajian Mukhtalîf Alhadîts),” 2018.
Huda, Misbahul, and Fitria Maeliniatun Nazilah. “Pandangan Ḥanāfiyah Dan Syāfi’iyah Tentang Kontradiksi Dalil Pemukulan Suami Terhadap Istri.” Khuluqiyya: Jurnal Kajian Hukum Dan Studi Islam 5, no. 1 (2023): 1–28.
Ibnu Jama’ah. Al-Minhal Ar-Rawiy. Damaskus: Dar al-Fikr, 1406.
Inayah, Nadia Nurul. “PENYELESAIAN HADIS MUKHTALIF TENTANG ZAKAT PERTANIAN, PEMBEKAMAN SAAT BERPUASA DAN MASALAH ZUNUB SAAT BERPUASA,” 2023.
Jalaludin, Jalaludin. “METODOLOGI STUDI ISLAM DALAM MENYIKAPI KONTRADIKSI HADIS (MUKHTALAF AL-HADĪṠ).” JURNAL AN-NUR: Kajian Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Keislaman 7, no. 01 (2021): 190–201.
Kurdian, Nur Kholis bin. “Kontradiksi Hadis Penyakit Menular Prespektif Ulama Hadis Dan Relevansinya Dengan Dunia Medis.” Al-Majaalis 2, no. 1 (2014): 1–32.
Manzur, ibnu. Lisan Al-‘Arab, Jilid 3. Kairo: Dar al-Hadis, 2003.
Muhammad ‘Ajaj Al-Khatt. Usul Al-Hadis. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.
Muhammad bin ‘Abd Allah al-Hakim al-Naisaburi. Ma’rifat ‘Ulum Al-Hadith. Madinah: Maktabah al-Ilmiyah, 1977.
Muhammad Wafa. Metode Tarjih Atas Kontradiksi Dalil-Dalil Syara’, Terj. Muslich. Bangil: Al-Izzah, 2001.
Muiz, Abdul. “PUISI DALAM PERSPEKTIF HADIS NABI (Kajian Hadis Kontradiksi).” Reflektika 11, no. 2 (2016): 85–105.
Mustafa al-Siba’i. Al-Sunnah Wa Makânatuhâ Fî Al-Tashrî‘ Al-Islâmî. Beirut: al-Maktabah al_Islâmîyah, 2000.
Muttaqy, Mohammad Zainu. “Kontradiksi Hadis Nabi Perihal Syair (Study Mukhtalif Ḥadis).” UIH KHAS JEMBER, 2023.
Najariah, Vina. “Hadis-Hadis Mukhtalif Dan Metode Penyelesaiannya,” 2023.
Qusthalaani, Imam. “Studi Kontradiksi Pada Matan Hadis.” Dialogia 15, no. 1 (2017): 115–29.
Syaripudin, Ahmad. “Metodologi Studi Islam Dalam Menyikapi Kontradiksi Hadis (Mukhtalaf Al-Hadits).” NUKHBATUL’ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam 4, no. 1 (2018): 31–39.
Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuriyah, 1972.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhammad Imam Syafi’i

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
